Cara Menjinakkan Kekuatan Negatif Benda Pusaka

Penulis

28th September 2018

37334

Benda pusaka memiliki kekuatan yang beraneka ragam. Kekuatan ini dapat berupa kekuatan yang halus (baik) dan kasar (jelek). Getaran yang timbul dari benda pusaka tidak selalu sama pada pendeteksian yang dilakukan berulang pada waktu yang berbeda. Waktu akan sangat mempengaruhi pendeteksian kekuatan yang akan terbaca. Waktu yang paling baik untuk melakukan pendeteksian benda pusaka adalah pada waktu tengah malam.

Isi atau tuah yang berada dalam benda pusaka akan muncul dengan warna aura atau cahaya akan muncul dan menyelubungi sekitar benda. Dalam pendeteksian akan muncul warna aura. Warna- warna yang muncul biasanya adalah merah (jelek), hijau (baik), putih (baik dan jelek), dan kuning (baik). Jika menampilkan warna aura yang menyolok mata, maka kemungkinan benda tersebut mempunyai penunggu yang mempunyai kekuatan jahat.

Untuk menjinakkan kekuatan jahat yang berada dalam benda pusaka dapat dilakukan dengan cara- cara sebagai berikut:

Ø Benda yang digantung di tembok atau sejenisnya, kemudian dalam keadaan gelap memandang benda pusaka tersebut dari jarak tidak terlalu jauh. Cahaya yang akan muncul dari benda pusaka bila merah maka benda tersebut mempunyai sifat yang kasar. Dengan mengadu kekuatan pandangan dengan kekuatan yang ada dalam benda tersebut maka akan memudarkan kekuatan jahat yang berada dalam benda tersebut. Mengadu pandangan dilakukan pada saat setelah tengah malam. Cara ini disebut nayuhkekuatan yang berada dalam benda.

Ø Memberikan kayu atau jenis benda bertuah alam yang mempunyai sifat meredam. Baiknya kayu atau benda serupa merupakan benda yang benar- benar alami dan belum pernah diisi. Kayu atau benda lalin yang mempunyai fungsi dapat meredam kekuatan jahat (Panas) dibuat sebagai tempat atau dijadikan bagian dari benda bertuah.

Ø Merendam dalam air sirih, kunir, temulawak, dan beberapa kunyit putih setiap tengah malam dan hal ini jika dilakukan tanpa pengawasan ahli spiritual, maka bisa terjadi kekuatan jahat dalam benda pusaka akan masuk ke dalam orang yang melakukan atau orang terdekatnya.

Ø Mengeluarkan isi yang ada dalam benda pusaka. Setelah isi yang berada dalam benda pusaka dipindah, maka dilakukan pengujian. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh spiritualis yang telah mumpuni dan berpengalaman.

Ø Pada benda pusaka dililitkan kawat emas 22-24 karat. Jika memungkinkan maka, benda bertuah tersebut diberi hiasan emas. Sebesar apapun emas yang menempel pada benda bertuah akan meredam kekuatan jahat yang ada di dalam benda. Sebelum melakukan hal ini maka hendaknya membersihkan diri dengan berpuasa terlebih dahulu.

Ø Diikat dengan benang putih (lawe atau tali dari kain putih) dengan posisi menyilang. Mengikat benda dengan kuat dan pada persilangan ikatan ditetesi dengan minyak wangi. Benda kemudian diletakkan di tanah selama 3 hari 3 malam. Setelah itu kemudian ikatan dilepaskan dan benda disimpan dengan kain pembungkus tadi.

Ø Merendam benda dalam air lari (cucian beras) yang telah diberikan tumbukkan dlingo banlaai (bangle). Bangle diyakini dapat menghilangkan sawan yang berada dalam benda. (sawan: kekuatan hitam yang jahat).

Jika aura putih yang muncul dari kekuatan benda bertuah, belum berarti benda itu baik. Tetapi adakalanya aura tersebut adalah pemunculan penunggu yang berada dalam benda berupa pocong atau sejenisnya. Maka benda tersebut tentunya mempunyai sifat yang jelek. Untuk dapat menghilangkan sifat dari isi benda yang jelek maka untuk meredam kekuatannya dapat dilakukan dengan cara seperti tersebut di atas.

Untuk melakukan hal- hal di atas, waktu melakukannya adalah setelah jam melewati jam 12 malam dan sebelum jam 3 pagi. Jika dalam melakukan menemui keraguan, maka dapat didampingi oleh paranormal yang berpengalaman. Pendampingan dari orang yang telah berpengalaman adalah untuk menjaga agar tidak terjadi apa- apa jika kekuatan benda pusaka melebihi kekuatan yang menjinakkan. Jika hal ini terjadi, maka bisa jadi orang yang akan menjinakkan akan terpental dan bisa berakibat fatal.